prinsip bekerja keras dan bekerja cerdas
prinsip bekerja keras dan bekerja cerdas
“kelelahan dari karyawan yang sehat dan kerjanya duduk,
Seratus persen disebabkan oleh faktor faktor psikologis,
Tepatnya faktor emosional”
-Dr. A.A. Brill-
Ada sebagian orang bertanya apa yang di maksud bekerja cerdas. Sebagian lainnya justru salah kaprah dalam mengartikannya. Bekerja cerdas bukan berarti anda tidak bekerja keras. Hanya saja usaha keras anda dalam bekerja cerdas akan menghasilkan efektifitas dan produktifitas yang jauh lebih tinggi.
Jika anda hanya mengandalkan ABG (Asal Bekerja Giat), anda akan merasa cepat bosan dengan pekerjaan atau apapun yang anda lakukan. Dan dari rasa bosan itulah akan berakibat munculnya efek samping lain seperti kelelahan, rasa kantuk, sakit kepala, uring uringan. Ini semua bukan omong kosong. Percobaan metabolisme menunjukkan bahwa tekanan darah pada tubuh dan oksigen akan menurun saat orang merasa bosan. Dan keseluruhan metabolisme akan lancar dan berjalan normal saat orang mulai menaruh minat dan kesenangan pada pekerjaan mereka.
Percayakah anda, bila saya katakan bahwa anda mungkin kelelahan oleh jumlah pekerjaan yang tidak anda lakukan, bukannya pekerjaan yang anda lakukan? Hal ini karena kelelahan kita kerap kali disebabkan oleh faktor psikologis seperti rasa cemas, frustasi dan sentimen yang disebabkan oleh ketegangan.
Penyebab banyak orang tidak bisa rileks dalam menjalankan pekerjaanya adalah keyakinan mereka bahwa kerja keras menuntut adanya perasaan harus bekerja berat. Belajarlah bersikap rileks sewaktu anda menngerjakan pekerjaan anda. Tegang itu sebuah kebiasaan. Rileks juga kebiasaan. Jika kebiasaan buruk dapat dihentikan, kenapa kebiasaan baik tidak dapat ditumbuhkan. Mudah? Sama sekali tidak! Anda harus menjungkir balikkan kebiasaan Anda selama ini. Meski demikian hasilnya sepadan. Atau bahkan lebih! Anda yang dapat merubah hidup anda.
Tujuan utama dari bekerja cerdas adalah Anda dapat bekerja lebih sedikit, memperoleh penghasilan lebih banyak, mencapai pensiunan lebih dini, melayani lebih banyak orang, dan meraih kebebasan finansial, yaitu memiliki lebih banyak uang dan waktu luang.
“kelelahan dari karyawan yang sehat dan kerjanya duduk,
Seratus persen disebabkan oleh faktor faktor psikologis,
Tepatnya faktor emosional”
-Dr. A.A. Brill-
Ada sebagian orang bertanya apa yang di maksud bekerja cerdas. Sebagian lainnya justru salah kaprah dalam mengartikannya. Bekerja cerdas bukan berarti anda tidak bekerja keras. Hanya saja usaha keras anda dalam bekerja cerdas akan menghasilkan efektifitas dan produktifitas yang jauh lebih tinggi.
Jika anda hanya mengandalkan ABG (Asal Bekerja Giat), anda akan merasa cepat bosan dengan pekerjaan atau apapun yang anda lakukan. Dan dari rasa bosan itulah akan berakibat munculnya efek samping lain seperti kelelahan, rasa kantuk, sakit kepala, uring uringan. Ini semua bukan omong kosong. Percobaan metabolisme menunjukkan bahwa tekanan darah pada tubuh dan oksigen akan menurun saat orang merasa bosan. Dan keseluruhan metabolisme akan lancar dan berjalan normal saat orang mulai menaruh minat dan kesenangan pada pekerjaan mereka.
Percayakah anda, bila saya katakan bahwa anda mungkin kelelahan oleh jumlah pekerjaan yang tidak anda lakukan, bukannya pekerjaan yang anda lakukan? Hal ini karena kelelahan kita kerap kali disebabkan oleh faktor psikologis seperti rasa cemas, frustasi dan sentimen yang disebabkan oleh ketegangan.
Penyebab banyak orang tidak bisa rileks dalam menjalankan pekerjaanya adalah keyakinan mereka bahwa kerja keras menuntut adanya perasaan harus bekerja berat. Belajarlah bersikap rileks sewaktu anda menngerjakan pekerjaan anda. Tegang itu sebuah kebiasaan. Rileks juga kebiasaan. Jika kebiasaan buruk dapat dihentikan, kenapa kebiasaan baik tidak dapat ditumbuhkan. Mudah? Sama sekali tidak! Anda harus menjungkir balikkan kebiasaan Anda selama ini. Meski demikian hasilnya sepadan. Atau bahkan lebih! Anda yang dapat merubah hidup anda.
Tujuan utama dari bekerja cerdas adalah Anda dapat bekerja lebih sedikit, memperoleh penghasilan lebih banyak, mencapai pensiunan lebih dini, melayani lebih banyak orang, dan meraih kebebasan finansial, yaitu memiliki lebih banyak uang dan waktu luang.
0 komentar:
Posting Komentar